Al-iman
الإيمان
Iman adalah tiang pancang keislaman,Ruh terhadap dinul islam,iman bagaikan akar kokoh pada sebuah pohon,pondasi bagi setiap bangunan.pohon dan bangunan akan berdiri kokoh & tegak manakala iman tegak.iman yang lurus akan menghasilkan amal yang bersih,sedangkan iman yang sesat akan menumbuhkan amal yang rusak,tanpa iman amal akan tertolak,tanpa iman keislaman tidak dipandang sah,sebagimana yang dikatakan oleh syaikh tajus subkhi dalam irsyadul ‘ibad ila sabili Rasyad
قـَالَ التاج السُبْكِي: الإِسْلاَمُ
أَعْمَالُ الْجَوَارِحِ، وَلاَ يَعْتبِرُ إلَِّا مَعَ الإِيْمَانِ والإيمانُ تصْدِيْقُ
الْقلْبِ، وَلا يعتبِرُ إلَّاَ مَعَ التَلَفُظِ باِلشهَادَتَيْنِ.
Berkata at-tajus Subki Rh: Islam adalah amalan anggota badan( amalan zhahir ),tidak dipandang sah kecuali diiringi dengan iman,dan tidak dipandang sah keimanan dalam hati melainkan dengan lafazh syahadatain.” )Irsyadul ‘ibad ila sabili rasyad,bab : Iman,Hal.4 Syaikh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibary )
Berdasarkan hujjah tersebut bahwa iman memiliki peranan penting
dalam amal setiap muslim,dengan demikian keshahihan iman menjadi penting untuk
diperhatikan,bagaimana memiliki keshahihan iman tergantung pemahaman dan
landsan ilmu yang difahami bagi setiap muslim,dasar utama pemahaman iman
berpijak kepada sumber utama yaitu al-qur’an dan sunnah serta af’al par
shahabat dan salafus sholih.berikut paparan iman .
I.
Pengertian
a)
Secara
bahasa : لغة
ألإيمان اي التصديق
Iman ialah membenarkan
Dalam
kamus dijelaskan makna iman ialah :
والإيمان: كَلِمَةٌ جَامِعَةٌ لِلإقْرَارِ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ
وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآَخِرِ وَالْقُدْرِ خَيْرُهُ وَشَرُّهُ، وَتَصْدِيْقُ
الإِقْرَارُ بِالْقَوْلِ وَالْعَمَلُ بِالْقَلْبِ وَالِّلسَانُ واَلْجَوَارِحِ)
Al-Iman : kalimat yang mencakup tentang pengikraran kepada Allah,malaikatNya,kitab2-Nya,Rasul2-Nya, dan hari Akhir dan taqdir baik-Nya dan buruk-Nya.,membenarkan ucapan maksudnya dengan perkataan,amal dan hati dan lisan serta anggota badan. ( Kamus Mufradat Al-fadz Al-qur’an )
وَيُرَادُ بِهِ إِذْعَانُ
النَّفْسِ لِلْحَقِّ عَلَى سَبِيْلِ التَّصْدِيْقِ، وَذَلِكَ بِاِجْتِمَاعِ ثَلاَثَةٌ
أَشْيَاءَ: تَحْقِيْقُ باِلْقَلْبِ، وَإِقْرَارُ بِالِّلسَانِ، وَعَمَلُ بِحَسَدِ
ذَلِكَ بِالْجَوَارحِ، وَعَلَى هَذاَ قوله تعالى:
}
والذين
آمنوا بالله ورسله أولئك هم الصديقون{
Yang dimaksud iman disini ialah ketundukan jiwa kepada yang haq dengan jalan membenarkan,yang demikian itu dengan berkumpulnya tiga hal: realisasi dengan hati,ikrar dengan lisan, beramal dengan jasad yaitu dengan anggota badan.hl ini seperti firman Allah ta’laa : Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya,mereka itulah orang yang benar.) ( kamus Mufradat Al-fadzh Al-Qur’an )
b)
Secara
syar’i : شرعا
ألإيمان : التَصْدِيْقُ بِاالْقَلْبِ وَالْإِقْرَارُ
بِالِّسَانِ وَالْعَمَلُ بِالْأَرْكَانِ
Iman ialah : membenarkan ( perkara keimanan ) dengan hati,dan diiringi dengan pengikraran lisan dan amal dengan anggota badan .
Jika iman ialah membenarkan,maka lawan darinya ialah
mendustkan dan mengingkari
Membenarkan ialah sifat mu’min sebaliknya mendustakan
sifat kafirin wal munafiqin.
68.
dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan
terhadap Allah atau mendustakan yang hak[1159] tatkala yang hak itu datang
kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang
kafir? ( Qs: Al-ankabuut ayat 68)
II.
Sifat
Iman صفات
الإيمان
الإيمان يَزِيْدُ وَ يَنْقُصُ اَمَّا يَزِيْدُ
هُ بِا الطَّاعَةِ وَينَـْقُصُ بِاالْمَعْصِيَةِ
Iman itu bertambah dan menurun adapun bertambahnya dengan kethaatan
dan berkurangnya dengan adanya maksiat.
III.
Pembagian
Iman أقسام القران
Menurut Ulama Tauhid.iman berdasarkan nilai pengamalannya terbagi
dua macam :
a)
Iman
Idz’ani إيمان
إذعان
Iman Idz’ani ialah iman yang didasari ketundukan jiwa dengan
melahirkan kebenaran dari hati serta ketaatan dalam amal berupa menjalan
kewajiban-kewajiban yang difardhukan. Iman seperti ini biasa disebut dengan iman
hakiki ( Lihat Qs: 2/177, Qs; 49/15,Qs
8/2-5)
b)
Iman
Shuri إيمان
صور
Iman yang tidak disertai ketundukan hati dan ketaatan
amal,iman secara penampilan luar,seperti mementingkan atribut luar,dan
penyebutan nama saja. Namun meninggalkan peritah agama yang hakiki.Lihat Qs :
6/70,Qs.5/57
IV.
Tuntutan
Iman : مقتضيات
الإيمان
a)
Mencintai
Allah dan Rasul-Nya محبة
الله ورسوله Qs : 9/ 24, Qs:
2/165
b)
Mendengar
& Thaat السمع
و الطاعة Qs: 24/51
c)
Tunduk
dengan hukum/Ketetapan-Nya تسليما بقضاء الله ورسوله Qs:4/65
d)
Tidak
memilih perintah-Nya عدم الخيارة فى امره Qs: 33/36
e)
Loyal
kepada Allah,Rasul dan Mu’min الولاء لله ورسوله والمؤمنين Qs: 5/55-56
f)
Berhukum
dengan syariat Allah التحكيم بشر يعة الله Qs: 4/60
g)
Mengerjakan
amal Sholeh العمل الصالح Qs.4/124.
h)
Berjihad
di jalan Allah الجهاد
فى سبيل الله Qs: 49/15
i)
Berjamaah
إعتصام
با الجماعة Qs: 3/103
j)
Tdk
menyekutukan Allah عدم الشرك Qs: 6/82 penjelas tdk mensekutukan Allah .Qs :
16/36.Qs.4/60
V.
Sifat
khas mu’min ( karakteristik mu’min yang haq ).Qs: 8/2-5,Qs;2/177,Qs:
5/54,Qs:23/1-11
a)
Disebut Asma Allah bergetar hatinya
b)
Dibacakan ayat Allah bertambah imannya ( tunduk dan berserah diri )
c)
Menginfaqkan hartanya di jalan Allah
d)
Menegakkan sholat dan memeliharnya
e)
Bertawakal kepada Allah
f)
Mengimani perkara islam tanpa keraguan
g)
Selalu hadir /aktif bermajlis keilsaman ( Rasul ) Qs: 24/62
h)
Menepati janjinya
i)
Khusyu’ dalam sholatnya
j)
Menunaikan amanah
k)
Menjaga kehormatan dirinya
l)
Sabar dalam mushibah dan penderitaan termasuk celaan
m)
Mencintai saudara seiman dan tegas terhadap kaum kafir
VI.
Sebab-Sebab
bertambahnya Iman زيادة الإيمان وأسبابها
a)
Dengan
ilmu ( pemamahan yang benar dan kuat ) با العلم Qs: 35/28
b)
Merenungi
ciptaan Allah بالتد بر فى خلقه Qs:3/190-191
c)
Mengerjakan
Perintah2-Nya dan Menjauhi larangan-Nya
بالإمتال
ا لأوامر و اجتنا ب النواهى Qs: 57/28.
VII.
Konsekwensi
Iman
Barangsiapa yang beriman
kepada Allah dengan benar tentunya memiliki konsekwensi yang berat
berupa cobaan-cobaan yang datang sebagai bentuk seleksi iman yang benar
a)
Wajib mendapat cobaan dari Allah ,Qs: 29/1-3.Bilal bin
Rabah,keluarga amr bin yasir
b)
Selalu mendapat serangan dari musuh-musuh Allah.baik
berupa terror mental atau fisik ,Qs: 8/30.Qs:5/59,sebagaimana Rasul dan para
shahabat
c)
Selalu diejek,dihina dan dipandang buruk Qs: 83/29-30,Qs:
25/63
d)
Mendapat tekanan dari keluarga berupa pengusiran atau
pemutusan hubungan kekeluargaan sebagaimana Nabi Ibrahim dengan orang tuanya
.Qs:19/42-47 .Contoh : shahabat Nabi yaitu Mus’ab bin umeir ra
VIII.
Pengaruh
Iman pada diri muslim تأثير الإيمان
a)
Membebaskan
jiwa dari penghambaan kepada selain Allah
تَحْرِيْرُ الَّنْفسِ مِنَ اْلعُبُودِيَةِ
لِغَيْرِ اللهِ
Qs:
40/62
b)
Membangkitkan
semangat jihad
إِنْبِعَاثُ رُوحُ الْجِهَادِ
Qs:
4/78
IX.
Manfaat
keimanan dalam kehidupan dunia منفعة الإيمان غى الحياة الدنيا
a)
Perlindungan
Allah رعاية
الله Qs: 2/257,Qs;5/67
b)
Petunjuk
Allah هداية
الله Qs:64/11
c)
Pertolongan
Allah نصر الله Qs: 40/51
d)
Di
berikan kepemimpinan dan kedudukan الإستخلاف و التمكن Qs: 24/55
e)
Diberi
keberkahan البر
كة Qs : 7/96 Penjelas
Qs: 16/112
f)
Ketenangan
السكينة
و المطمئنة Qs: 13/28,Qs: 48/4
g)
Diberi
kehidupan yang baik Qs:16/97
a)
Wajib
diyakini dalam hati Qs:
16/106,sebagaimana Abu Bakar shiddiq Ra yang selalu membenarkan dengan hati
yang kokoh
b)
Mengikrarkan
dengan lisan Qs:
36/24-25,Qs: 3/81,sebagaimana kisah pengikraran umar bin khattab ketika
mengwali keislamannya
c)
Mengamalkan
dengan perbuatan Qs:
61/14.sebagaimna kaum muhajirin dan anshor
XI.
Bukti_bukti
keimanan dalam sejarah
a)
Abu Jhal,Abu lahab =
Tidak meyakini,tidak mengkrarkan dan tdk beramal. Qs: 96/6-19 maka menjadi
kafri yang total Qs.4/151,maka jelas neraka tempatnya Qs.98/7
b)
Abu Thalib =
Meyakini,tdk ikrar,beramal . Qs: 28/56,Qs:9/113 ( tetap masuk neraka )
c)
Abu Bakar Shiddiq =
meyakini,mengikrarkan,mengamalkan. Qs:92/17-21
Wallahu’alam bish-showwab
No comments:
Post a Comment