DINUL ISLAM
Q.S. 3/19, 85, 5/3
Masih banyak di kalangan ummat Islam yang
belum memahami istilah ad-Din atau keliru dalam mengartikannya. Mereka pada
umumnya mengartikan ”agama”, bukan mengartikannya secara langsung dari bahasa
Arab dan A-Qur'an. Padahal pengertian agama yang berasal dari bahasa sansekerta
sangat jauh berbeda dari pengertian ad-Din yang berasal dari bahasa Arab. Ad-Din
diartikan menurut bahasa Arab dan terminologi A-Qur'an jauh lebih luas dan
lebih jelas batasan dan arahannya dibanding ad-Din diartikan ”agama”.
Dampak negatif dari ketidakfahaman atau
kekeliruan dalam memahami pengertian din tersebut adalah terjadinya kesalahan
dalam mengimplementasikannya. Kesalahan tersebut tidak boleh dibiarkan terus
menerus. Pemahaman dan pengertian yang sebenarnya tentang istilah yang puluhan
kali tersebut dalam A-Qur'an ini, harus segera dijelaskan. Kalau tidak, maka
kekeliruan atau bahkan kesalahan di dalam menerapkan ajaran Islam akan terjadi
secara terus menerus dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke
generasi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ummat
Islam agar mengembalikan cara mengartikan istilah-istilah yang terdapat dalam
A-Qur'an termasuk didalamnya pengertian ad-Din kepada A-Qur'an itu sendiri dan
Bahasa Arab sebagai bahasa yang digunakan A-Qur'an supaya lebih tepat dan
akurat.
PENGERTIAN AD-DIN
- Menurut Bahasa
Berasal dari bahasa Arab: دان - يدين – دينا
·
Ketundukan, ketaatan, penyerahan (دنتهم
فدانوا : aku tundukkan mereka, maka menyerahlah/taatlah mereka).
·
Kekuasaan ( دان الرجل : orang itu sudah
berkuasa).
·
Peraturan/undang-undang ( كانت قريش ومن دان بدينهم : Adalah Quraisy dahulu
dan orang yang taat pada peraturan mereka).
·
Pembalasan/peradilan/kelakuan (اللهم دنهم كما يدينون : Ya Alloh balaslah
mereka sesuai dengan kelakuan/tindakan mereka).
(Faris,
Ibnu. 1979)
2.
Menurut Istilah Al-Qur'an
1.
Kekuasaan yang maha mutlak. Q.S. 56/86-87.
غير مدينين: قيل غير مملوكين ولا مقهورين
: “Ghairu madiiniin” dikatakan :
tidak dimiliki dan tidak dikuasai, (Al-Qurthuby). Kata : مدينين adalah bentuk isim maf’ul jamak mudzakar
salim dijarkan karena jadi mudhof ilaih dari غير yang bentuk mufrodnya
adalah مدين. Asal bentuk mashdarnya adalah : دينا artinya “kekuasaan”.
2.
Penyerahan diri (takluk) -dhahir dan batin- disertai dengan
ketaatan dan kesetiaan kepada kekuasaan tersebut. Q.S. 16/52.
Kalimat وله الدين واصبا diartikan “dan untuk-Nya lah ketaatan itu
selama-lamanya.” Jadi, الدين = الطاعة artinya ketaatan. (Jalalain, Imam. Hal.219).
3.
Iman dan amal (teori dan praktek) di bawah pengawasan fihak yang
maha mutlak kekuasaannya itu. Dengan pengertian lain, undang-undang atau
tatacara yang mengatur bagaimana menjalankan ketaatan dan kepatuhan kepada
kekuasaan yang maha mutlak tersebut. Q.S. 12/76.
Di dalam ayat tersebut kalimat: في دين الملك diartikan في حكم الملك yang artinya menurut
hukum atau undang-undang raja. Jadi dapat disimpulkan bahwa ad-Din artinya hukum,
peraturan atau undang-undang. (Jalalain, Imam. Hal.197). Penafsiran
yang sama juga terdapat dalam Ibnu katsir, Al-Qurthuby dan lain-lain.
4.
Ganjaran yang diberikan sebagai balasan kepada fihak yang berbuat
baik maupun buruk, kepada yang tunduk pada aturan yang ditentukan fihak yang
maha mutlak kekuasaannya atau yang menyeleweng daripadanya. Q.S. 51/6.
وان الدين لواقع artinya: “Dan sesungguhnya (hari) pembalasan itu pasti terjadi.”
Dalam ayat tersebut, الدين
diartikan الجزاء بعد
الحساب : pembalasan/ganjaran
setelah dihisab/ diadili. (Jalalain,
Imam. Hal.190).
·
Berdasarkan ayat-ayat di atas maka Diinul Islam itu berarti :
“ Sebuah sistem kekuasaan Allah yang mempunyai peraturan (undang-undang
) yang menuntut ketaatan totalitas sebagai jalan keselamatan serta kedamaian,
dan sebagai konsekwensinya akan ada ganjaran atau pembalasan (hukuman) kepada
orang yang patuh atau yang melakukan pelanggaran terhadap sistem tersebut.”
·
Jadi makna ad-Din secara bahasa mengandung 4 makna substansial:
1.
Kekuasaan
2.
Ketaatan
3.
Undang-undang
4.
pembalasan
3.
Menurut Istilah Ulama
·
Menurut Musthafa Abdur Raziq, ad-Din merupakan peraturan-peraturan
yang terdiri dari kepercayaan-kepercayaan dan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai
dengan keadaan suci, artinya yang membedakan mana yang halal dan yang haram
yang dapat membawa atau mendorong umat yang menganutnya untuk menjadi suatu
umat yang memiliki rohani yang kuat. (Ad-Dinu wal Wahyu wal Islam. Hal.18-19)
·
Ad-Din adalah sejumlah I’tiqod, kepercayaan-kepercayaan,
undang-undang, peraturan-peraturan, pemimpin-pemimpin, serta
pelajaran-pelajaran, untuk keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat yang diwahyukan
dari Alloh kepada manusia dengan perantaraan Rosul. (Hassan, A. 1970).
SIFAT-SIFAT DINUL ISLAM
·
Q.S. 3/83, 110/2 : دِيْنُ اللهِ
: Din milik Alloh
·
Q.S. 30/30 & 43, 9/36, 98/5 :
دِيْنُ الْقَيِّمِ : Din yang lurus
·
Q.S. 6/161 :
دِيْنًا
قِيَامًا : Din yang tegak
·
Q.S. 39/3 :
دِيْنُ
الْخَالِصِ : Din yang bersih dari
syirik
·
Q.S. 9/33, 61/9, 48/28 : دِيْنُ الْحَقِّ
: Din yang benar
PERBEDAAN DINUL ISLAM DAN DIN GHOIRUL ISLAM
1.
DINUL ISLAM
·
Nama : Islam
Dalam
Q.S. 3/19 dijelaskan bahwa Din yang benar dan diridhoi Alloh adalah Islam,
din-nya para Nabi dan Rasul Alloh.
·
Sifat : Universal
Dalam
Q.S. 21/107 dan 34/28 dijelaskan bahwa Islam secara teritoral adalah berlaku
untuk semua bangsa dan semua manusia, bukan hanya untuk bangsa Arab atau bangsa
tertentu saja (Q.S. 6/92). Dan dalam bidang ajarannya meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia sebagaimana diterangkan dalam Q.S. 2/208.
·
Produk : Alloh
Islam
yang disifati dengan Al-Haq adalah berasal dari Alloh, artinya ia diciptakan
oleh Alloh sebagaimana tercantum dalam Q.S. 10/37-38.
·
Standar kebenaran : al-Haq mutlak
Islam
adalah Din yang haq. Kebenarannya adalah mutlak, karena ia diciptakan oleh
Alloh yang maha mutlak. Q.S. 9/33, 48/28, 2/147.
·
Sumber/asal : wahyu
Islam
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. adalah benar-benar bersumber dari wahyu
Alloh, bukan bersumber dari perkataan Muhammad, sebagaimana yang dituduhkan
oleh orang-orang kafir. Q.S. 53/3-4,
25/4. Nabi Muhammad sendiri diancam oleh Alloh akan dipotong urat tali
jantungnya jika mengada-adakan kebohongan dengan mengatasnamakan islam. Q.S.
69/44-46.
·
Misi : Sabilillah
Dinul
Islam memiliki Sabilillah artinya jalan Alloh. Sabilillah adalah Jalan, sarana
atau wadah yang dapat mengantarkan manusia kepada tujuan selamat dunia/akhirat.
Jalan Alloh hanya satu, tidak lebih. Dinul Islam harus ditegakkan di atas
sabilillah. Jika ia ditegakkan bukan di atas sabilillah maka pasti akan terjadi
pencampuran antara haq dan batil. Sedangkan pencampuran antara haq dan batil
itu adalah batil. Qs. 4/76, 6/153.
·
Hasil : Baldatun Thoyyibah
Islam membutuhkan tempat yang baik untuk
mengembangkan dan menegakkan ajaran-ajarannya sebagaimana pohon yang baik hanya
akan tumbuh pada tempat yang baik. Qs. 7/58, 34/15, 14/24-25.
2.
DIN GHOIRUL ISLAM
·
Nama : Komunisme, nasionalisme, sekulerisme,
kapitalisme, dll. Qs. 12/40
·
Sifat : Sektoral, parsial. Qs. 2/85, 4/150-151.
·
Produk : manusia Qs. 3/78, 26/137
·
Standar kebenaran : dhon dan kebanyakan orang. Qs. 10/36, 6/116.
·
Sumber/asal : ro’yu/hawa nafsu. Qs.23/71, 45/23
·
Misi : sabili syaithon. Qs. 47/6
·
Hasil : Baldatun khobitsah. Qs. 7/58, 14/26
Tabel perbedaan Dinul Islam dengan Din ghoirul Islam ( Din selain
Islam )
GHOIRU
ISLAM Q.S. (3/85)
|
DIEN
|
ISLAM
Q.S. (3/19)
|
Banyak
|
Nama
|
Islam
|
Sektoral
|
Sifat
|
Universal
|
Manusia
|
Produk
|
Allah
|
Dzhon
dan orang banyak
|
Standar
kebenaran
|
Al-Haq
mutlaq
|
Ro’yu/hawa
nafsu
|
Sumber/asal
|
Wahyu
|
Sabili
syaithon
|
Missi
|
Sabilillah
|
Baldatun
Khobitsah
|
Hasil
|
Baldatun
Thoyyibah
|
KANDUNGAN AD-DIN DALAM AL-QUR’AN
1.
Hukum/undang-undang/peraturan. Q.S. 12/76,
5/50.
2.
Struktur/aparatur/perangkat hukum. Q.S. 4/59,
5/55-56, 6/165, 21/75.
3.
Tempat berlaku hukum/madinah/territorial. Q.S.2/107, 5/40, 24/55.
4.
Pendukung/ummat/masyarakat. Q.S.9/71, 33/35
KEISTIMEWAAN DINUL ISLAM
1. Islam
satu-satunya sistem kehidupan yang hak, selain diinul Islam adalah batil. Q.S. 3/19, 3/83,85,
10/32
2. Islam adalah
sistem kehidupannya seluruh Nabi dan Rasul.
Q.S. 2/130-133,136, 3/52, 3/67,
10/84, 27/31.
3. Islam adalah
sistem kehidupan yang sempurna, universal dan relevan untuk segala situasi, zaman
dan tempat. Q.S. 5/3, 2/208, 34/28, 16/89.
4. Islam adalah
sistem kehidupan yang tertinggi. Q.S. 9/40
PENGERTIAN ISLAM
1. Pengertian
Islam menurut bahasa:
1. سلم- يسلم- سلما وسلما وسلامة = Damai, selamat, sejahtera, sentosa
2. اسلم- يسلم- اسلاما = Tunduk,
patuh, taat, pasrah, berserah diri.
3. سلم- يسلم- تسليما =
Berserah diri/pasrah secara totalitas.
2. Pengertian
Islam menurut al-Qur’an
·
Qs. 8/61, 47/35 à damai
·
Qs. 6/54, 8/43 à selamat, sejahtera, menyelamatkan
·
Qs. 26/89 à suci bersih
·
Qs. 2/131 à tunduk patuh
·
Qs. 3/83, 39/54, 4/125 à berserah diri/menyerahkan diri
·
Qs. 4/65 à pasrah menerima dengan sepenuhnya
3. Pengertian
Islam menurut Istilah:
Islam adalah ketundukan, kepatuhan, dan
penyerahan diri hanya kepada Alloh Swt. secara dhohir dan batin, secara suka
rela atau terpaksa untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Qs. 3/83.
Sayyid Sabiq mengatakan: Islam adalah ad-Din
wa Daulah, agama dan negara.
KERANGKA AJARAN ISLAM
Qs. 2/208: Islam Kaaffah (totalitas)
I.
ASASUL ISLAM (DASAR-DASAR ISLAM)
a. Arkanul Iman : Aqidah
b. Arkanul Islam : Syariat
c. Ihsan : Ibadah/Akhlak
II.
BINAUL ISLAM (BANGUNAN ISLAM)
Mencakup IPOLEKSOSBUD HANKAM
DIKJARKUM RATA
a. Ideologi
(pandangan hidup) : Qs. 3/19, 47/19, 45/20, 5/68
b. Politik
- Kepemimpinan/pemerintahan : Qs. 4/59, 5/55-56
- Musyawarah : Qs. 3/159
- Perdamaian : Qs. 8/61
c. Ekonomi
- Utang piutang : Qs. 2/282,
3/75
- Pegadaian : Qs.
2/283
- Perdagangan dan
Riba : Qs. 4/29, 3/130-131,
2/275-279
- Menimbun : Qs.
9/34-35
- Monopoli : Qs.
59/7
d. Sosial
- Persaudaraan : Qs. 49/10,
9/11, 59/9-10
- Zakat :
Qs. 9/60, 103
- Tolong menolong : Qs. 5/2, 2/220
e. Budaya dan Moral
- Budaya :
Qs. 33/32-35, 2/170, 26/137, 6/136-140.
Di dalam Hadits Nabi Saw. Dikatakan bahwa:
من تـشبه بقوم فهو منهم (رواه احمد)
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk pada golongannya.”
(HR. Ahmad).
- Moral : Qs.
33/21, 68/4, 2/219
f.
Pertahanan dan keamanan
- Pertahanan
(militer) : Qs.
8/60, 2/217
- Logistik/peralatan : Qs. 57/25
- Personel : Qs.
8/65-66
- Komando perang : Qs. 22/39-40,
2/216, 4/77
- Taktik dan
strategi : Qs. 4/71,
8/15-16
- Keamanan :
Qs. 4/83, 49/6
g. Pendidikan dan
pengajaran : Qs. 3/79,
4/9, 9/122, 96/1-5
h. Hukum :
Qs. 4/65, 5/44,105, 6/57
i.
Rakyat semesta :
Qs. 7/158, 21/107
III. MUAYYADATUL
ISLAM (PENGUAT ISLAM)
a. Amar ma’ruf
nahyi munkar : Qs. 3/104,110
b. Jihad fie
sabilillah :
Qs. 22/78, 61/10-12
c. I’tishom bil
jama’ah : Qs.
3/103
Wallohu a’lam bish-showab
No comments:
Post a Comment