Tuesday, September 20, 2016

Apa Yang Membuatmu Ragu Untuk Berhijab ?????

Girls, Yuk Kita Berjilbab!



Jilbab bagiku adalah kewajiban dan selamanya akan menjadi kewajiban bagi siapapun yang merasa bahwa dirinya adalah perempuan. Terlebih jika ia telah akil baligh.
Namun tak semudah itu, lihatlah!

Mereka (para wanita) masih begitu banyak yang mengumbar auratnya. Bahkan mereka bangga mempertontonkan lekuk tubuhnya. Tak ada rasa malu sedikitpun.
Tengoklah ke belakang dan lihatlah saat ini!


Lihatlah bagaimana karakteristik seorang wanita sebelum datangnya islam. Mereka dikala itu tak ubahnya makhluk kotor yang tak pernah ada harganya di mata orang lain. Mereka malu jika melahirkan seorang anak perempuan, lalu hilanglah naluri mereka sebagai manusia, hingga mereka tega membunuh hidup-hidup bayi perempuan yang tak berdosa. Tak sampai disitu, mereka (para perempuan) hanya dianggap sebagai pemuas seksual semata. Lalu apa hubungannya dengan jilbab?. Dulu, sebelum datang cahaya islam, mereka (para wanita) jelas tidak mengenakan jilbab sehingga banyak alasan mengapa seorang perempuan tak ubahnya makhluk yang kotor yang hanya dijadikan pemuas seksual semata. Mereka tidak tahu bagaimana ia harus menjaga firtahnya sebagai perempuan, mereka pula tak tahu posisi seorang perempuan dimata laki-laki, dimata suami, keluarga bahkan lingkungannya. Mereka perempuan tumbuh kembang dalam situasi jahiliyah yang tak tahu aturan untuk bertingkah layaknya perempuan islam.

Kemudian lihatlah ketika Rasulullah saw datang membawa risalah, membawa cahaya islam di tengah-tengah masyarakat jahiliyah, khususnya kaum perempuan. Islam telah membawa keseimbangan dalam kehidupan, islam telah memperbaiki yang rusak kala itu. Islam lah yang telah memuliakan perempuan. Ia dihargai, ia bukanlah makhluk kotor seperti dulu.

Banyak sekali persamaan-persamaan hak dan kewajiban seorang perempuan dan laki-laki dalam pandangan islam namun fungsi lah yang berbeda.

“ Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kakum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu, maka wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka...” (QS. An-Nisaa’ [4]:34)

Dengan datangnya islam, datang pula suatu firman Allah swt yang membuat wanita lebih terhormat dimata dunia dan tentu dimata Allah swt, yaitu perintah untuk menghulurkan jilbabnya agar mereka mudah dikenal dan tak mudah untuk diganggu.
Lihatlah firman Allah swt dalam QS. Al-Ahzaab [33]:59

“ Wahai Nabi! Katakanlah kepada isrti-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “ Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Tapi cobalah tengok bagaimana perempuan saat ini???

Wanita saat ini tak ubahnya seperti wanita jahiliyah dulu. Mereka tega menjatuhkan harga dirinya setelah islam datang, setelah islam memuliakannya. Lalu dimanakah keislaman seoarang perempuan saat ini?

Mereka lebih suka dengan kehidupan barat yang saat ini berlalulalang dalam kehidupannya. Perilaku yang konsumtif telah mengubah paradigma mereka, ga ngetren lah, ga gaul lah, ketinggalan zaman lah dan lain sebagainya.

Westrenisasi memang tak mudah untuk kita hindari, hanya dengan menumbuhkan iman dan taqwa lah kita mampu untuk menghindarinya. Tak dapat dibayangkan jika iman telah hilang dalam diri kita, akankah kita masih punya rasa malu???

Enggannya wanita untuk berjilbab kadang tak masuk akal, padahal ayat Allah telah jelas menuliskan apa yang harus kita lakukan, bahkan di era modern saat ini tak sulit untuk kita mencari buku-buku tentang kehidupan muslimah dan kewajibannya termasuk untuk bertudung.

Mereka seolah-olah  menutup mata, telinga bahkan hatinya untuk meraih ilmu Allah. Mereka selalu berdalih ketika dibacakan ayat-ayat Allah yang memerintahkan untuk bertudung. Dan mungkin seperti itu pula lah aku dahulu.

Suatu hari, ketika perkuliahan dimulai aku tak sengaja berbincang dengan seorang teman. Ia bertanya padaku tentang jilbab yang terikat dileherku. Kenapa kamu pake jilbab? Kenapa kamu pake jilbab panjang-panjang? Di suruh siapa kamu berjilbab? Dan serentetan pertanyaan lainnya terlontar dari temanku itu.

Mudah sekali bukan untuk menjawabnya? Lalu aku jawab dengan enteng, “yang namanya pake jilabab itu wajib karena Allah bukan karena siapapun kecuali atas nama Allah, dan kalau ada jilbab yang lebih baik, kenapa enggak!”, seolah tak percaya kemudian ia bertanya tentang kisahku dan bercerita tentang ketidaksiapannya untuk memperbaiki tudungnya.

Dulu aku mengenal tudung saat aku masih kecil, aku lupa berapa tahun usia ku saat iru, aku selalu merasakan kesejukan , ketentraman dan keanggunan bahkan ketakwaan lah yang terpancar jika aku melihat seorang perempuan bertudung yang berlalulalang dalam keseharianku, kapanpun itu dan siapapun itu. Dari perasaan itu timbul keinginanku untuk mencoba mengenakan tudung berwarna jingga yang kumiliki satu-satunya saat itu. Saat kutengok wajah di cermin, aku berpikir “betapa cantiknya aku”.

Tetapi sangat disayangkan, aku hanya sampai pada tahap mencoba saja dan menyukainya. Aku tak paham arti dari wajibnya behijab, aku tak tahu pula arti dari kesejukan, keanggunan, ketentraman dan ketakwaan yang tercermin di dalamnya yang selama itu ku kagumi.

Perjalanan pun dimulai. Penyesalan demi penyesalan hadir di benakku yang sampai saat ini ku buka kembali untuk menuliskan kisahku ini. Saat usiaku beranjak 12 tahun, saat itu pula aku memulai untuk mengikatkan jilbab di leherku dan berharap terikat selama-lamanya. Tapi harapan tinggalah harapan. Ternyata aku hanya mampu mempertahankannya dalam waktu dua tahun saja.

Bodohnya aku yang telah melihat keburukan seorang yang bertudung tapi tak seindah akhlak yang ia tebarkan. Dan dengan alasan seperti itulah akal pikiranku rusak. Dengan alasan aku takut seperti itu, aku takut seburuk itu. Aku mulai berpikir bahwa yang terpenting adalah hati, yang penting adalah cukup menjadi orang baik. Entah baik menurut pandangan siapa, yang pasti tak baik dipandang oleh Allah. Padahal bukankah dosa orang lain tak kan pernah di tanggung oleh diri kita, begitu pun sebaliknya. Tapi itu lah aku yang bodoh.

Tapi ternyata Allah tak membiarkanku begitu saja. Dia telah mengembalikanku pada jilbabku dalam waktu dua tahun pula. Sejak saat itu dan sampai pada keadaanku saat ini Ia telah mematapkanku dengan ilmu-Nya. Ia telah menghantarkanku ke sini beserta orang-orang yang dicintai-Nya. Ia telah menghantarkanku pada sebuah kebenaran mutlak yang datang dari-Nya pula. Dan aku mengenakan jilbab ini bukan atas dasar alasan siapapun melainkan alasan atas-Nya. Bukan karena orang tua, bukan pula karena “seseorang”, dan bukan pula keinginanku untuk dianggap baik oleh orang lain, tapi karena Allah lah yang telah mengalirkan keyakinan dalam hatiku.


Maha Suci Engkau Ya Allah
Segala Puja dan Puji hanya untuk-Mu
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Engkau dan Muhammad sebagai utusan-Mu
Ku mohonkan ampunan-Mu atasku dan aku bertaubat kepada-Mu
Setelah berbagi kisah, aku bertanya padanya. Bagaimana dengan jilbabmu?, seketika ku lontarkan kalimat itu.
Astagfirullah

Penyesalan yang selama itu menghantiku dan berharap apa yang terjadi padaku tak mahu siapapun mengalaminya. Tak dapat kuduga, persis seperti kisahku. Ternyata kebanyakan seorang perempuan enggan mengenakan tudungnya adalah dengan melihat keburukan orang lain terlebih dahulu dan mengaktifkan pikiran dengan berbagai alasan lainnya.

Temanku yang malang semoga Allah mengalirkan hidayah padamu. Semoga engkau lekas membenahi dirimu dengan jilbabmu kembali.
Semoga kisah aku dan temanku bisa menjadi cerminan untukmu.
Jilbab bukanlah sebagai hiasan belaka, jilbab bukanlah sebagai tanda keelokan dan keanggunan saja. Melainkan lebih dari itu.

Allah mewajibkan hambanya (wanita) untuk berjilbab adalah untuk kebaikan wanita itu sendiri. Betapa sayangnya Ia kepada makhluk seperti kita sehingga Ia telah mengatur apa yang terbaik untuk makhluknya.

Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari mengenakan jilbab yang kadang tidak kita sadari. Berikut  ku tuliskan manfaat jilbab yang kita kenakan di lihat dari Qur’an dan Sains

1. Selamat dari azab Allah
Dari Abu Hurairah ra. Berkata: Rasulullah saw bersabda “ ada dua golongan ahli neraka yang aku pernah melihatnya, yaitu kaum laki-laki memegang cemeti bagaikan ekor sapi yang dipukulkan kepada orang lain dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring. Mereka tidak bisa masuk surga dan tidak bisa merasakan baunya, padahal bau surga itu sebenarnya dapat dirasakan dari jarak  sekian, sekian.” (HR ahmad dan Muslim)

2. Terhindar dari pelecehan
“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)
Saat ini banyak sekali perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual oleh kaum laki-laki, bahkan tidak memperdulikan tempat. Aksi ini bahkan mereka lakukan di tempat-tempat umum.

3.  Melihara kecemburuan laki-laki
“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim)
Sifat cemburu yang Allah berikan kepada Laki-laki adalah agar mereka menghargai seorang wanita yang telah menjadi mahramnya.

4. Seperti bidadari surga
“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.”
(QS. Ar-Rahman: 56)
“Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)
“Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)

5. Mencegah penyakit kanker kulit
Kanker adalah penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya. Banyaknya penyakit kulit ini disebabkan oleh sinar matahari secara langsung yang terkena kulit, terutama sinar UV. Sinar UV adalah sinar tak nampak yang merupakan bagian dari energi yang dipancarkan matahari. Sinar ini memiliki tiga panjang gelombang yang berbeda, yaitu A, B, dan C.
  • Gelombang A (315-400 nm) menyebabkan kulit terbakar (sunburn)
  • Gelombang B (280-315 nm) menyebabkan kanker kulit setelah terkena sinar mata hari bertahun-tahun
  • Gelombang C (150-280 nm) yang merupakan gelombang sinar paling berbahaya dan mematikan, biasa digunakan dalam sterilisasi karena kemampuannya membunuh bakteri dan virus

Nah dengan menggunakan jilbab tentunya jilbab ini mencegah kontak langsung antara kulit dengan sinar matahari sehingga kulit kita terlindung dari bahaya.

6. Mencegah penuaan dini
Penuaan adalah proses alamiah yang pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.

Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang sangat penting bagi pembentukan vitamin D yang berperan terhadap kesehatan kulit. Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan elastin. Jaringan kolagen dan elastin ini berperan penting dalam menjaga keindahan dan kelenturan kulit.

Lalu nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kau dustakan?

Created By : Izzatun Zannah 

                                                                                                           




No comments:

Post a Comment